Cerita inspiratif

Septian 22 tahun, Mahasiswa Antropologi Universitas Tadulako yang menjabat sebagai Direktur Bank Sampah. Tian sapaan akbrannya, pertama kali bergabung di Bank Sampah dampingan PRP sejak tahun 2020 bersama anak-anak muda sibalaya utara lainnya yang memiliki tekad dan cita- cita yang sama dalam hal menjaga lingkungan. Bagi tian, itu adalah hal yang paling indah yang tak ternilai harganya. Ditambah lagi, perasaan kagum dan bangga ketika melihat partisipasi masyarakat khususnya anak-anak usia dini yang berusaha mencari uang jajan dari  sampah tanpa meminta kepada orang tua. Tetapi, tian sadar bahwa posisinya sebagai direktur bukan sebagai pemimpin akan tetapi pemimpi. Dimana ia bersama anggota bank sampah lainya ingin mengewujudkan mimpi (cita cita) itu yakni menjadikan sibalaya utara menjadi desa Nagasa, Nenggila, Nagaya.

Tentu, untuk mewujudkan mimpi itu tidaklah mudah. Karena menyatukan pemikiran tidak semudah membalikan telapak tangan. Harapannya teman-teman bisa dan mampu melawan diri sendiri, ketika otak dan hati tidak sejalan. Teman-teman harus bijak dalam menentukan. Walaupun tindakan kami kecil, tapi bisa berdampak besar untuk menjaga kelestarian lingkungan. Aku kamu semua bisa. Ane ado kita semapa?